Minggu, 25 Maret 2012

Pandangan Pelajar menuju Green School sebagai bentuk peduli Global Warming”



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

      Global Warming menjadi isu hebat di beberapa Negara. Gedung-gedung yang tinggi menjulang menjadi salah satu factor penyebabnya. Lalu, apa yang dapat dilakukan dunia property menghadapi isu ini? Green School menjadi salah satu solusi yang tepat. Konsep bangunan yang terintegrasi dengan alam ini dipercaya akan mengurangi dampak global warming.

      Ada beberapa sekolah yang telah menggunakan konsep tersebut. Karena diharapkan nantinya penghuni sekolah akan merasa nyaman untuk menuntut ilmu di dalamnya. Tanpa polusi dan zat-zat beracun yang dapat menyebabkan peningkatan pemanasan global di Bumi.

      Glonal warming memilikl dampak yang sangat merugikan dan berbahaya bagi kelamgsungan hidup para penduduk bumi.

      Konsep “Green” yang dimaksud dapat diinterpretasikan sebagai sustainable (berkelanjutan), earthfriendly (ramah lingkungan), dan high performance building (bangunan dengan perfoma sangat baik). Desain ini memaksimalkan penanaman pohon dan rerumputan untuk menciptakan proporsi yang lebih seimbang, dan juga agar suhu dalam ruangan tetap serasa sejuk.

      Biaya untuk konsep green,”green building” kini semakin menarik perhatian para pelaku industri properti seperti Jakarta. Kalangan profesional properti dan arsitektur kerap mengadakan pertemuan untuk membahas penerapan pembangunan berwawasan lingkungan, dengan tujuan untuk mengantisipasi terjadinya pemanasan global yang semakin hari semakin meluas. Makanya, belakangan ini banyak diantara arsitektur yang menggunakan konsep green. Hal ini lebih disebabkan karena kebutuhan akan pemberdayaan potensi site serta melakukan penghematan sumber daya alam yang ada akibat menipisnya sumber energi..


      Membandingkannya dengan sistem pendidikan dasar yang ada di Indonesia (yang masih banyak kurangnya ditinjau dari beberapa aspek mendasar), maka Green School ini sebuah formula yang baik.

Green school merupakan suatu solusi baru untuk mencoba memerangi pemanasan global yang terjadi, namun dalam realitanya keberadaan green school belumlah menjadi perhatian oleh pemerintah dan penduduk suatu sekolah. Dari fenomena tersebut, maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah tersebut dalam suatu penelitian dengan mengambil judul “ Pandangan  Pelajar SMAN 1 LILIRIAJA menuju Green School sebagai bentuk peduli Global Warming”
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ilmiah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
  1. Bagaimana pandangan pelajar SMAN 1 Liliriaja dalam mewujudkan Green School?  
  2. Kendala apa sajakah yang menjadi penghambat pelaksanaan Green School  di SMAN 1 LILIRIAJA serta bagaimana alternatife pemecahan masalahnya?
C. Tujuan Penelitian
  1. Untuk mengetahui pandangan pelajar SMAN 1 LILIRIAJA dalam mewujudkan Green School
  2. Untuk mengetahui kendala yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan Green School  di SMAN 1 LILIRIAJA serta bagaimana alternatife pemecahan masalahnya?
D.Manfaat Penelitian
  1. Sebagai upaya untuk menambah wawasan keilmuan mengenai konsep green yang mulai diterapkan di beberapa sekolah..
  2. Memberikan gambaran umum tentang green school yang akan di wujudkan di sekolah.
  3. Menambah rasa peduli terhadap lingkungan dalam mencegah berkembangnya global warming.
  4. Memberikan kesadaran kepada pelajar pada umumnya mengenai pentingnya di wujudkan konsep green dalam lingkup sekolah.
  5. Dapat meningkatkan sikap positif pelajar agar mereka memiliki kesadaran dan keinginan yang kuat untuk menciptakan green school yang nyata dan benar di sekolah-sekolah sebagai bentuk sikap peduli terhadap bahaya global warming.



BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Tempat Penelitian
      1. Kondisi Umum SMAN 1 Liliriaja
      SMAN 1 Liliriaja terletak di provinsi Sulawesi Selatan, tepatnya di  Kabupaten yang di juluki sebagai kota kalong, yakni Kabupaten Soppeng. Gedung SMAN 1 Liliriaja yang terletak di Jalan H.A.Mahmud Nomor 69 di bangun di tanah seluas 19.740 m2.
      Sebagai salah satu institusi pendidikan lanjutan tingkat atas, SMA 1 Liliriaja juga dilengkapi dengan berbagai sarana, antara lain: Laboraturium IPA, Laboraturium Bahasa, Perpustakaan, Lapangan Basket, Bola Volley, dan Mushalla.  
         Proses belajar mengajar di SMAN 1 Liliriaja berlangsung selama 8 jam pelajaran, dimulai pada pukul 07.30 WITA dan berakhir pada pukul 13.45 WITA dengan sistem Moving Class.Dan sebagai penunjang tercapainya tujuan pendidikan, sekolah melaksanakan kegiatan ekstrakurikler, antara lain: Pramuka, PMR (Palang Merah Remaja), KIR ( Kelompok Ilmiah Remaja), Karate, Format ( Forum Remaja dan Komunikasi Mushalla At-Tarbiyah).

2. Kondisi Siswa SMAN 1 Liliriaja
         Siswa SMA 1 Liliriaja yang menjadi objek penelitian adalah seluruh siswa yang dipilih dari kelas I,II,dan III tahun ajaran 2009/2010.Sebagian dari mereka aktif dalam kegiatan organisasi sekolah .Sebagian lagi aktif dalam kegiatan di luar sekolah baik itu kegiatan di lingkungan rumahnya,maupun kegiatan yang diadakan oleh instansi lain.

3. Kondisi Pengajar SMAN 1 Liliriaja
         Pengajar di SMA 1Liliriaja berjumlah 67 orang yang terdiri dari 30 guru wanita dan 37 guru laki-laki.Sedangkan guru bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesa berjumlah enam orang yang mengajar di kelas I,II,dan III.



4. Alasan Objektif Pemilihan Wilayah Penelitian
a.       SMA 1 Liliriaja merupakan sekolah berprestasi yang ada di Kab.Soppeng.
b.      SMA 1 Liliriaja sebagai institusi pendidikan lanjutan atas yang siswanya mempunyai karakteristik relative sama dengan siswa institusi pendidikan lanjutan atas lainnya,sehingga dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk mewujudkan konsep green di sekolah.
c.       SMAN 1 Liliriaja sebagai sekolah yang memiliki lingkungan yang cukup hijau yang dapat dijadikan sebagai lahan percobaan untuk memulai konsep green.

B. Pengertian Green School
   Green School, sekolah hijau meiliki pengertian antara lain sebagai berikut:
1.      Green School adalah sekolah yang memiliki komitmen dan secara sistematis mengembangkan program-program untuk menanamkan nilai-nilai lingkungan ke dalam seluruh aktivitas sekolah,
2.      Green School adalah sekolah yang memiliki halaman teman yang identik dengan berbagai macam sesuatu yang berskala alam.
3.      Green school adalah sekolah yang peduli dengan global warming (pemanasan bumi), Climate Change (Perubahan Iklim) yang kini sedang terjadi secara signifikan dan terukur oleh para ahli.
4.      Green School berarti letak kita di garis khatulistiwa dengan hutan yang lebat ( hutan hujan tropis) yang melingkar 1/8 keliling bumi ( Jamrud Khatulistiwa), yang merupakan penyuplai oksigen dunia yang sangat potensial.
5.       Green School berarti “Mudah ceria tua berguna” kata ini diambil dari falsafah tumbuhan itu ketika muda hijau muda indah ceria ditiup angina, setelah tua dia berguna menghasilkan makanan pada proses fotosintesis, akhir menghasilkan bunga bahkan buah. Pada waktu gugur pun masih berguna sebagai himus, mulsa, pupuk dll.
   Pengertian sekolah hijau memiliki defenisi yang berbeda-beda dan belum memiliki arti ang sebenarnya, akan tetapi dari berbagai pengertian yang kami temukan, maka kami menyimpulkan pengertian green school menurut kami, “Green School memiliki pengertian yaitu sekolah yang memiliki komitmien yang tinggi dari berbagai pihak untuk menciptakan suasana baru yang berskala alam atau hijau sebagai bentuk upaya pencegahan global warming”.       
C. Defenisi Global Warming
   Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Pada saat ini bumi menghadapi pemanasan yang cepat. Menurut para ahli meteorologi, selama seratus tahun terakhir, rata-rata temperatur ini telah meningkat dari 15oC menjadi 15.6oC. Hasil pengukuran yang lebih akurat oleh stasiun meteorologi dan juga data pengukuran satelit sejak tahun 1957, menunjukkan bahwa sepuluh tahun terhangat terjadi setelah tahun 1980, tiga tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990. Secara kuantitatif nilaiperubahan temperatur rata-rata bumi ini kecil tetapi dampaknya sangat luar biasa terhadap lingkungan.
   Penyebab utama pemanasan global adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan
gas-gas lainnya seperti Metana, Chlor, Belerang dan lain sebagainya. Pelepasan gas-gas tersebut telah menyebabkan munculnya fenomena yang disebut dengan Efek Rumah Kaca (green house effect).
   Efek rumah kaca terjadi karena gas-gas yang dilepaskan dari hasil pembakaran bahan bakar fosil bersifat seperti rumah kaca. Rumah kaca bersifat meloloskan radiasi gelombang pendek dari radiasi matahari, tetapi akan menahan pantulan radiasi matahari tersebut yang setelah mencapai permukaan bumi, berubah menjadi radiasi gelombang panjang. Selama matahari bersinar, akan terjadi akumulasi radiasi sehingga temperatur di dalam rumah kaca akan semakin panas.
   Secara umum, negara negara industri seperti Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Italia, Rusia, Jepang dan Kanada merupakan negara-negara penghasil gas rumah kaca terbesar, sehingga disinyalir sebagai negara-negara yang paling bertanggung jawab terhadap pemanasan Global. Untuk menetralisir citra negatif yang melekat pada negara-negara industri tersebut, mereka terkadang menuduh negara-negara berkembang seperti Indonesia dan Brasil yang memiliki hutan yang luas, ikut bertanggung jawab pula terhadap pemanasan global karena praktek penebangan hutan. Padahal kebutuhan kayu di negara-negara industri tersebut sebagian besar dipenuhi dari penebangan hutan-hutan di negara berkembang.


   Dampak pemanasan global yang terjadi di setiap negara berbeda karena faktanya iklim di setiap negara berbeda yaitu terdiri dari tropik dan subtropik. Di negara subtropik yang memiliki 4 musim, dampak pemanasan global terutama terjadi pada perubahan suhu yang makin ekstrim saat musim panas (suhu lebih panas) dan saat musim dingin (suhu lebih dingin). Sedangkan dampak yang terjadi didaerah tropik terutama berpengaruh terhadap pergeseran musim (awal dan akhir musim hujan atau kemarau) serta meningkatnya kasuswabah penyakit. Selain itu dampak yang dirasakan oleh negara kepulauan adalah ancaman berkurangnya panjang garis pantai akibat meningkatnya tinggi muka laut karena mencairnya lapisan es di kutub.
   Dampak yang terjadi akibat pemanasan global sangat beragam yaitu dampak terhadap cuaca, tinggi muka air laut, pertanian, hewan dan tumbuhan serta kesehatan manusia.
   Akibat pemanasan global temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung meningkat. Curah hujan meningkat, air akan lebih cepat menguap dari tanah, akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Topan badai lebih sering terjadi.
   Pemanasan global akan mencairkan banyak es di kutub. Akibatnya tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10-25 cm selamaabad 20. Diprediksi pada abad 21, akan terjadi peningkatan tinggi muka air antara 9 – 88 cm. Padahal menurut perhitungan paraahli IPPC (lembaga internasional yang menangani perubahan iklim), kenaikan 100 cm muka air laut akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17.5 persen daerah Bangladesh. Dan ribuan pulau kecil di Indonesia akan tenggelam.
   Wabah penyakit yang biasanya ditemukan di daerah tropik, seperti malaria dan DBD diperikirakan akan meningkat sebesar 60 %.
Fakta yang tercatat menunjukkan bahwa akibat gelombang panas yang terjadi pada bulan Juni 2003 telah menewaskan 25.000 penduduk Eropa. Sedangkan menurut laporan BBC, musim dingin yang ekstrim yang terjadi pada bulan Desember 2003 telah menyebabkan kematian2500 penduduk Inggris. Bahkan menurut laporan WHO pada bulan Desember 2003, pemanasan global telah membunuh 150 ribu orang tiaptahun. Menurut perkiraan WHO, dalam 30 tahun mendatang, angka kematian yang disebabkan oleh pemanasan global akan mencapai angka 300 ribu per tahun.

D. Kerangk Pikir



 
   


BAB III
METODE PENELITIAN
              
  1. Subjek Penelitian
         Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMAN 1 Liliriaja kelas I,II, dan III pada tahun ajaran 2009/2010.
  1. Karasterik Responden
         Responden yang diteliti dalam penelitian ini telah di tentukan secara khusus dengan kriteria:
1.      Responden adalah siswa SMAN 1 Liliriaja pada tahun ajaran 2009/2010.
2.      Siswa yang dipilih adalah siswa kelas I,II, dan III.
  1. Populasi dan Sampel Penelitian
         Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas I,II, dan III pada tahun ajaran 2008/2009,selanjutnya diambil 60 orang siswa.Adapun metode penentuan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling,yaitu dengan cara menentukan sample khusus yang telah ditentukan.
  1. Metode Pengumpulan Data
         Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.      Metode angket,yaitu dengan cara penyebaran daftar pertanyaan yang telah ditentukan kepada para responden.
2.      Metode wawancara (interview),yaitu dengan melakukan wawancara secara langsung kepada bebrapa informan yang telah ditentukan.
3.      Studi Pusaka ( Library Research ),yaitu dengan cara melakukan telaah terhadap berbagai buku atau literature yang sesuai dengan masalah yang diteliti.
  1. Metode Analisis Data
         Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu dengan cara menganalisis data yang telah diperoleh kemudian diberikan interpretasi (penafsiran) dengan bantuan tabel frekuensi diselaraskan dengan hasil studi pustaka.






BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

  1. Pandangan Pelajar SMAN 1 Liliriaja dalam mewujudkan green school.
         Pandangan pelajar SMAN 1 Liliriaja dalam mewujudkan green school sebagai bentuk peduli terhadap global warming.Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang diperoleh dari beberapa responden yang telah ditentukan. Responden memberikan beberapa alasan dalam pandangan mereka mereka mengenai green school sebagai bagian terpenting dalam menumbuhkan rasa peduli terhadap global warming. Beberapa pandangan responden adalah sebagai berikut.
1.      Green School memiliki peranan yang sangat penting dalam menumbuhkan sikap peduli terhadap global warming.
2.      Dengan menggunakan konsep green di sekolah maka akan menciptakan suatu metode baru untuk mencegah berkembangnya global warming.
3.      Menjadikan suatu suasana yang mampu menumbuhkan sistem yang baru di sekolah dan mempermudah sistem belajar mengajar.
4.      Sudah selayaknya warga sekolah memberikan sistem yang berskala alam yang mampu memberikan suasana khas tersendiri.
      Selanjutnya, dapat dikemukakan mengenai tingkat kesulitan dalam mewujudkan green school  menurut pandangan pelajar SMAN 1 Liliriaja. Sebanyak 28 responden menyatakan kesulitan untuk mewujudkannya.
Adapun alasan yang dikemukakan adalah sebagai berikut.
     1. Tidak pernah membiasakan  diri untuk berperilaku yang    mencerminkan sikap peduli terhadap konsep tersebut.
                 2.    Belum dapat menyesuaikan antara situasi dan kondisi yang ada.
                 3.    Kurangnya pemahaman konsep yang baik akan green school yang akan di wujudkan.
                 4.    Kurangnya sosialisasi dari berbagai pihak untuk mewujudkan green school..
                        Sebanyak  32 responden menyatakan mudah dalam mewujudkan green school di sekolah. Adapun alasan responden adalah sebagai berikut.

1.      Sudah terbiasa dengan keadaan yang ada di sekitar rumah sehingga mudah untuk melanjutkan di sekolah.
2.      Adanya rasa kesadaran sebagai warga SMAN 1 Liliriaja untuk mengembangkan konsep tersebut untuk menciptakan green school.
3.      Adanya lingkungan yang telah mendukung untuk mengaplikasikan konsep green yang baik dan sesuai dengan sistem.
4.      Berkembangnya green school di sekolah luar negeri menjadikan motivasi untuk memulai di sekolah di sendiri.
            Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1.

PANDANGAN
RESPONDEN
PRESENTASE
Sulit
Mudah

28
32
46,6%
53,4%



  1. Kendala Yang Menjadi Penghambat mewujudkan Green School di SMAN 1 Liliriaja,Serta Alternatif Pemecahan Masalahnya. 

   Dari uraian reponden, kendala yang di hadapi untuk mewujudkan green school  adalah sebagai berikut.
1.      Perbedan pandangan yang dimiliki oleh tiap siswa yang sulit untuk menumbuhkan dan mewujudkan green school di lingkungan sekolah.
2.      Sosialisasi yang kurang terhadap siswa masih belum mampu untuk mewujudkan Green School.
3.      Penggunaan sistem tersebut di anggap kurang efektif apabila digunakan dalam lingkungan sekolah, hal ini di akibatkan karena kurangnya pengetahuan akan konsep tersebut.
4.      Kurangnya tauladan dalam melakukan prinsip hijau di lingkungan sekolah.
5.      Sebagian besar pelajar kurang mempunyai kesadaran dan motivasi untuk meningkatkan konsep hijau di lingkungan sekolah.
6.      Adanya gaya hidup baru yang tidak sesuai dengan konsep hijau.
   Adapun alternatif pemecahan masalah dari kendala yang dihadapi adalah:
1.      Memberikan sosialisasi yang baik akan pentingnya konsep green sebagai bentuk peduli terhadap global warming.
2.      Menumbuhkan rasa bangga terhadap sekolah dengan memberikan pandangan yang baik akan pengaplikasian konsep hijau di lingkungan sekolah.
3.      Menciptakan suasana yang dapat mendukung berkembangnya suasana untuk berpikir ke depan dalam rangka mewujudkan green school.
4.      Lebih selektif dalam menerima budaya asing yang masuk ke Indonesia.
5.      Mengadakan pembinaan melalui berbagai media.
6.      Membutuhkan dukungan dari semua pihak untuk mewujudkan sistem konsep green sebagai bentuk


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

  1. Simpulan
         Dari uraian pembahasan terhadap hasil penelitian yang telah di lakukan dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut.
1.      Pandangan pelajar SMA 1 Liliriaja terhadap perwujudan green school merupakan bagian terpenting dalam perwujudan rasa peduli terhadap global warming walaupun pelajar masih mengalami kesulitan yang bermacam-macam.
2.      Kendala utama yang menjadi penghambat dalam mewujudkan konsep green di SMAN 1 Liliriaja adalah pelajar yang pada umumnya tidak mimiliki pengetahuan akan pentingnya green school sebagai bentuk peduli akan global warming.
  1. Saran
               Adapun saran yang disampaikan penulis adalah sebagai berikut.
1.      Sebagai seorang pelajar yang menjadi bagian dari warga negara Indonesia sudah sewajarnya kita menjunjung tinggi rasa peduli terhadap dunia dengan mewujudkan green school di sekolah.
2.      Selalu dapat memotivasi diri untuk mengembangkan terwujudnya green school di sekolah-sekolah.
3.      Sebagai pelajar kita harus memiliki sikap peduli yang tinggi sebagai wujud bangga untuk mengembangkan Indonesia sebagai negara yang maju dari keterbelakangan.


DAFTAR PUSTAKA

   www.artihamna.multyply.com, Pengertian Green School, di akses pada tanggal 12 Juli 2009

  www.desaasri.blogspot.com, Green School apa, bagaimana, Dimana,   Siapa?, diakses pada tanggal 12 Juli 2009


               www.google.com, Green School, di akses tanggal 12 Juli 2009


www.smansaliliriaja.com, Profil Sekolah SMAN 1 Liliriaja, di akses tanggal 12 Juli 2009
 






2 komentar:

Unknown mengatakan...

Bisnis online yang berbeda dari bisnis online yang lain. Pertama di Indonesia dan terbukti membayar.
Ini adalah pekerjaan paruh waktu yang benar-benar akan membawa anda dalam kesusesan.

Bebas dari penupuan dan benar-benar nyata.

Tidak memerlukan keahlian khusus ataupun pengalaman kerja.

Tidak dibatasi usia ataupun jenis kelamin

Anda tidak terlalu menguasai komputer ? jangan khawatir pekerjaan ini tidak menuntut anda jago dalam komputer atau semacamnya yang penting anda bisa mengakses internet.

Anda cukup bekerja 1-2 jam per harinya dan anda dapat anda peroleh 3 - 15 juta per minggunya

Ingat!!! kepintaran anda membaca dan mnggunakan sebuah peluang yang akan membawa sebuah kesuksesan unttuk anda.

Jangan menunda lagi! kesuksesan telah berada didepan mata anda.

Info selengkapnya klik http://www.penasaran.net/?ref=ae7xys

Anonim mengatakan...

Bisnis online yang berbeda dari bisnis online yang lain. Pertama di Indonesia dan terbukti membayar.
Ini adalah pekerjaan paruh waktu yang benar-benar akan membawa anda dalam kesusesan.

Bebas dari penupuan dan benar-benar nyata.

Tidak memerlukan keahlian khusus ataupun pengalaman kerja.

Tidak dibatasi usia ataupun jenis kelamin

Anda tidak terlalu menguasai komputer ? jangan khawatir pekerjaan ini tidak menuntut anda jago dalam komputer atau semacamnya yang penting anda bisa mengakses internet.

Anda cukup bekerja 1-2 jam per harinya dan anda dapat anda peroleh 3 - 15 juta per minggunya

Ingat!!! kepintaran anda membaca dan mnggunakan sebuah peluang yang akan membawa sebuah kesuksesan unttuk anda.

Jangan menunda lagi! kesuksesan telah berada didepan mata anda.

Info selengkapnya klik http://www.penasaran.net/?ref=ae7xys

Labels